Berpacu Dengan Data Gempa Dan Potensi Gempa Megathrust Jawa
Hampir semua kajian tentang potensi gempa megathrust secara umum ditujukan untuk mitigasi bencana gempa dan mitigasi bencana tsunami. Apakah sudah tepat untuk digulirkan pembahasan tentang ancaman gempa megathrust jawa yang berpotensi menimbulkan tsunami ? Tentu iya kalau tidak sekarang kapan lagi, layaknya BMKG yang harus berpacu mendapatkan data saat terjadi gempa besar guna mensimulasikan potensi tsunami dan harus segera menyebarluaskan ke masyarakat.
Demikian juga para pakar harus berjuang berpacu dengan periode keterulangan gempa megathrust jawa yang bisa jadi periode tersebut 400 tahun atau 500 tahun atau ribuan tahun, kita tidak tahu secara pasti kapan akan terjadi gempa megathrust selatan jawa.
Demikian juga para pakar harus berjuang berpacu dengan periode keterulangan gempa megathrust jawa yang bisa jadi periode tersebut 400 tahun atau 500 tahun atau ribuan tahun, kita tidak tahu secara pasti kapan akan terjadi gempa megathrust selatan jawa.
Catatan di abad ini juga, selatan jawa memang pernah terjadi gempa dan tsunami walaupun bukan megathrust seperti tsunami Banyuwangi (1994) dan Pangandaran (2006), bisa di lihat di beberapa sumber seperti USGS. Penemuan endapan tsunami yang lebih tua artinya bukan hasil tsunami Banyuwangi dan Pangandaran pun seakan seperti mendung yang mengisyaratkan akan adanya hujan. Jadi memang kita semua (masyarakat, pemerintah dan para ahli) harus bersinergi untuk kesiapan mitigasinya tanpa kita jadi paranoid, jadi panik atau terlalu resah. Kita beraktivitas seperti biasanya tanpa mengurangi waspada, itulah PR bersama.
Megathrust Jawa
Apakah megathrust itu ? Mega artinya sesuatu yang besar, adapun thrust adalah mekanisme gempa naik dari patahan atau sesar (Reverse Fault) dengan sudut 45° atau kurang.
Lempeng Indo-Australia dimana Samudera Hindia dan Benua Australia berada di atasnya aktif bergerak (secara teori pergerakan lempeng ini karena konveksi magma di bagian astenosfer). Lempeng Indoaustralia bergerak ke arah utara (untuk selatan Indonesia) menyusup masuk di bawah lempeng Eurasia (lempeng benua asia) karena sifat lempeng samudera yang lebih berat dibanding lempeng benua, morfologi selatan Jawa ini berupa trench (palung) Jawa.
Pergerakan lempeng Indo-Australia ini menyebabkan lempeng Eurasia tertekan seperti pegas yang mempunyai energi lenting bertambah besar jika kuncian tidak kunjung lepas. Lebih jelasnya bisa dilihat pada video di bawah ini :
Bentuk Bentuk Fault ( Sesar/Patahan) |
Pergerakan Lempeng Tektonik |
Lempeng Tektonik Dunia |
Potensi Gempa Megathrust Selatan Jawa
Apakah selatan Jawa berpotensi terjadi gempa megathrust ? harusnya kita lihat catatan sejarah gempa-gempa di selatan Jawa tersebut. Tentu para ahli dan BMKG pun tahu catatan gempa selatan Jawa tersebut sejak adanya badan-badan yang mencatat gempa, adapun catatan gempa sebelum badan-badan pemerhati gempa itu ada, berarti harus dilakukan penelitian misalnya penelitian tentang endapan tsunami di masa lalu atau paleotsunami.Mudahnya analogi pegas tadi bisa menjelaskan, sebuah bidang berupa lempeng dengan volume tertentu bergerak mendesak bidang lempeng lain, kalau dalam satu tahun bergerak sekitar 7 cm, maka dalam 400 atau 500 atau 1000 tahun berapa meter bagian yang sudah bergerak tadi, kalau masih posisi terkunci dan lempeng yang terdesak tadi belum juga melepas tekanan tersebut, maka akumulasi energi tersebut akan semakin besar, jadi potensi gempa megathrust selatan jawa memang nyata.
Dengan pendekatan keterulangan, maka potensi gempa megathrust juga bisa di cari, dengan hasil penelitian endapan tsunami dimasa lalu bisa di cari umur endapan tersebut, di cari juga catatan jaman dahulu ada tidak catatan terakhir tsunami besar terjadi. Ketika sudah di temukan rentang waktu tertentu terjadi tsunami besar, maka dihitung sampai saat ini potensi terjadi tsunami akan ada kembali atau tidak.
Dari semua itu sebetulnya sudah sejak lama dikaji oleh Pusgen (Pusat Studi Gempabumi Nasional) mereka juga sudah membuat buku dan peta letak sesar di darat dan dilaut termasuk peta Megathrust Jawa.
Sudah Di Petakan Zone Megathrust Di Indonesia |
Gempa Banten Jadikan Pembelajaran
Saat itu saya sendiri posisi di Magelang, sedang asyik pegang HP di lantai tiga dan seperti biasa akses medsos, tiba-tiba terasa gempa, dalam pikiran saya ini kemungkinan selatan Jawa karena terasa sampai Magelang. Akses inatews belum ada update, buka WA grup info merapi vulcono YT ramai juga melaporkan gempa, buka WA grup yang ada rekan di Bekasi juga melaporkan merasakan gempa, yang di Bali pun merasakan gempa tersebut.
Gempa yang berpusat di barat daya Sumur Banten ini pada awalnya dilaporkan dengan magnitudo 7,4 , sungguh gempa yang besar hingga hampir sekujur pantai selatan Jawapun merasakannya. Dilanjutkan dengan laporan potensi tsunami, masyaallah betapa ngerinya kalau memang terjadi tsunami.
Namun di WA grup saya tetap mengatakan jangan panik, membaca laporan untuk kawasan Siaga maksimal ketinggian tsunami 3 meter, untuk waspada maksimal 0,5 meter dan masyarakat sebaiknya mengikuti arahan BPBD setempat.
Apakah ini gempa yang ditunggu-tunggu, dan memang sebelumnya di media elektronik sudah tersebar tentang potensi gempa 8,8 selatan Jawa. Apakah gempa Banten ini juga pelepasan energi segmen megathrust Sunda ? Ternyata setelah 2 jam dan informasi potensi tsunami di cabut oleh BMKG dan memang tidak terjadi tsunami, BMKG pun mengkoreksi laporan gempa tersebut menjadi bermagnitudo 6,9 dan di kedalaman 48 km.
Dengan gempa banten tersebut maka semua pihak tersadarkan apakah sudah siap mitigasi bencananya? Harus berpacu dengan waktu, apalagi gempa banten tersebut tidaklah mengurangi potensi gempa megathrust bahkan sebaliknya menambah tekanan dan mempercepat lepasnya kuncian di zone megathrust , begitu setidaknya cuitan Pak Widjokongko. Terus apa yang harus dilakukan? mari siapkan mitigasinya.
Posting Komentar untuk "Berpacu Dengan Data Gempa Dan Potensi Gempa Megathrust Jawa"
Posting Komentar