Akankah Likuifaksi Menjadi Kata Yang Menyeramkan Setelah Kata Tsunami
Kata tsunami secara umum mulai populer disebut kala terjadi
gempa, setelah kejadian gempa Aceh tahun 2004. Betapa mengerikannya ketika
tsunami Aceh terjadi, sebuah bencana yang maha dasyat yang sampai saat ini
belum ada bandingnya di Indonesia Raya. Karena populernya kata tsunami sampai
semua orang saat merasakan gempa dan posisi di pantai, maka yang cepat
tergambar di pikirannya tentu akan terjadi tsunami. Padahal tidak semua gempa
akan menimbulkan tsunami, namun karena populer ngerinya tsunami, orang akan
panik seketika, apalagi jika beredar kabar yang belum jelas ( hoaxs).
Demikian juga kata Likuifaksi, mungkin akan populer karena
kejadian mengerikan saat gempa Donggala dan tsunami Palu beberapa waktu yang
lalu. Sebenarnya istilah likuifaksi sudah pernah saya dengar tatkala gempa di
Lombok, sebuah kejadian keluarnya cairan seperti lumpur ke permukaan tanah.
Namun kejadian likuifaksi di Lombok berbeda dengan yang di Palu.
Likuifaksi Saat Gempa Lombok 2018 Manifestasi Likuifaksi berupa semburan lumpur |
Sebenarnya bagaimana sih mekanisme sehingga terjadi
likuifaksi tersebut ?
Likuifaksi adalah berubahnya tanah yang semula padat (solid)
menjadi seperti lumpur yang cair ( liquid). Biasanya likuifaksi terjadi pada
daerah dengan kondisi tanah yang tersusun dari material endapan aluvial dan
belum memadat. Tanah endapan (aluvial), seperti endapan hasil erosi berupa
lumpur dan pasir halus yang mengendap di dataran rendah.
Hal selanjutnya, daerah yang berpotensi terjadi likuifaksi
adalah daerah dengan muka air tanah dangkal, misalnya kedalaman dari permukaan
tanah tidak lebih dari 4 meter.
Kondisi-kondisi di atas jika daerah tersebut di landa gempa
besar dan durasi lama ( misal lebih dari 1 menit) , maka berpotensi terjadi
likuifaksi.
Prosesnya, getaran gempa akan menyebabkan air tanah naik ke permukaan melalui pori-pori tanah, jumlah air yang banyak membuat tanah menjadi kehilangan kekakuannya dan tidak bisa lagi menopang beban di atasnya sehingga bisa amblas.
Prosesnya, getaran gempa akan menyebabkan air tanah naik ke permukaan melalui pori-pori tanah, jumlah air yang banyak membuat tanah menjadi kehilangan kekakuannya dan tidak bisa lagi menopang beban di atasnya sehingga bisa amblas.
Manifestasi Likuifaksi :
- Amblesan bisa lokal dan luas
- Semburan pasir beserta air dan lumpur hitam
- Rekahan-rekahan di permukaan tanah
Kondisi tanah endapan aluvial tidak hanya berpotensi terjadi
likuifaksi saat ada gempa besar, tapi juga berpotensi terjadi amplifikasi (
semakin besarnya getaran gempa pada daerah dengan jenis tanah endapan ) hal
tersebut bisa di lihat di video di bawah ini :
1 komentar untuk "Akankah Likuifaksi Menjadi Kata Yang Menyeramkan Setelah Kata Tsunami"
University of Jordan
http://www.ju.edu.jo/home.aspx