Libur Idul Fitri memang spesial di Indonesia dimana moment libur panjang tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bertemu dengan keluarga mereka. Libur Idul Fitri 1439 H kali ini ada ajakan mendaki gunung bersama keluarga, entah kok bisa hobinya suka naik gunung semua.
Iya aku Yoyok diajak oleh kakak-kakakku : Mbak Murti, Mbak Yuni dan Mbak Ririh untuk naik gunung bareng. Kebetulan memang Mbak Ririh ( yang biasa dipanggil Mbak Is ) baru datang dari Palembang dengan putranya bernama Pintoko, jadi jauh-jauh ke Sukorejo Kendal kita sambut saja dengan menu mendaki gunung.
|
View Khas Puncak Gunung Sigandul |
Gunung Sigandul
Pemilihan Gunung Sigandul untuk pendakian kali ini menurut saya pribadi sudah tepat, jarak tempuh dari Sukorejo Kendal relatif dekat, ketinggian gunung (bukit) juga tidak terlalu tinggi, namun view ketika cerah tidak kalah dengan view dari Gunung Prau.
Gunung Sigandul mungkin banyak orang belum mengenalnya termasuk saya sendiri, cari-cari di peta misal di google map, peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan peta-peta yang lainnya pun tidak menemukan nama Gunung Sigandul di wilayah Temanggung. Di peta RBI bernama Gunung Brenceng, di peta
ViewRanger ( Aplikasi GPS Android Untuk Record Tracklog Pendakian Gunung) , juga bernama Gunung Brenceng. Terkait penamaan, letak di peta dan di medan aslinya bisa di tanyakan ke penduduk setempat, yang pasti perbukitan antara Gunung Prau dan Gunung Sindoro ini bisa lebih jelas terlihat ketika berkendara sepanjang jalan Ngadirejo - Parakan atau ketika
mendaki Gunung Prau via Wates Temanggung.
Kronologi Pendakian
Rabu 20 Juni 2018, bermusyawarah menentukan hari pendakian dan perlengkapan yang akan di bawa. Menghubungi guide setempat
Mas Slamet, tanya biaya untuk guide berapa? tanpa porter sekedar guide biaya Rp 200.000,- dan perlu diketahui mendaki Sigandul sebenarnya tidak wajib dengan guide, tapi karena saya pribadi belum pernah naik Sigandul dan bareng dengan kakak perempuan yang ternyata "wajib" pakai porter he he...
Kamis 21 Juni 2018, persiapan pendakian dan menjelang maghrib berangkat dengan mobil dari Sukorejo ke Wonoboyo lewat Candiroto. Setelah sholat Maghrib dan Isya' di tengah perjalanan dan di tunggu di Terminal Wonoboyo akhirnya sampai basecamp sekitar jam 19.00 WIB. Sampai basecamp langsung foto-foto dan baru tahu ternyata kalau mendaki bareng cewek memang rempong juga, ada yang siapkan bedak juga ha ha...
- Setelah istirahat, packing ulang, kebelakang dan registrasi, saat itu tiketnya per orang Rp 7.500,-, untuk biaya parkirnya kurang tahu, karena mobil yang kami sewa langsung pulang. Lanjut dengan persiapan guidenya, karena Mas Slamet sedang kurang enak badan, akhirnya di temani Mas Pingki sebagai leader dan Mas Heru sebagai sweeper.
|
Tiket Pendakian Sigandul |
- Jam 20.15 WIB kami mulai pendakian, memasuki area ladang penduduk, dokumentasi selama pendakian karena malam hari kamera HP saya tidak banyak berperan. Jalan lumayan becek karena sore hari hujan, rerumputan juga tampak basah.
- Sekitar jam 21.00 WIB kami sudah di ketinggian 1390 mdpl dibandingkan dengan ketinggian basecamp sekitar 1259 mdpl. Jalur Pendakian Gunung Sigandul via Dadapan ini ada 3 Pos, dan karena kesulitan untuk menandai ( menyimpan POI/ Waypoint di gps HP) maka tidak bisa kami share di sini. Rencana kalau turunnya baru akan saya simpan, ternyata turunnya nanti lewat jalur lain ( Sigandul jalur Cemoro)
- Jam 22.00 WIB sampai di ketinggian 1563 mdpl, setelah menanjak akhirnya bonus jalan mendatar melipir bukit Sibonang tapi 20 menit kemudian mulai menanjak menuju Pos 3.
- Jam 23.00 WIB sampai di ketinggian 1716 mdpl sekitar Pos 3, alang-alang semakin merapat dan lumayan tinggi, sehingga jalan harus disibakkan, hal tersebut membuat sebagian dari kami semakin kecapekan, jalur yang semakin tidak jelas karena beberapa pohon dan rumput menutup jalur tersebut.
- Sebagian besar dari kami karena sudah tidak muda lagi, maka terpaksa jalan pelan-pelan, kalau Mbak Is bilang jalan satu dua langkah terus berhenti. Mbak Murti lain lagi, merapat dan pegangi tas saya sehingga tidak perlu menyibak alang-alang yang tidak hanya rapat tapi juga basah.
- Mas Pingki tidak putus asa, walaupun membawakan keriel kami yang isi 2 tenda dan 1 botol besar air mineral, dengan lincah sepatu PDL nya menapak jalur dengan kemiringan lumayan terjal, sehingga Mas Heru sebagai sweeper melihat terlalu jauhnya jarak rombongan dengan Mas Pingki, berteriak : " Ojo cepet-cepet Ping" . Memang perlu sabar dalam sebuah rombongan tidak semua sama kemampuan fisiknya, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut.
- Akhirnya saat yang di tunggu sampai juga di Camp Ground saat itu waktu menunjukan jam 00.50 WIB, tidak peduli lagi berapa jam kita sampai puncak, yang penting langsung gelar matras dan buka tenda.
- Melihat jalur yang lumayan sulit dan yang jelas membuat semua pakaian basah, maka untuk jalur turunnya nanti lewat jalur Dusun Cemoro.
Tidak banyak yang bisa saya ceritakan karena ini bukan novel he he.. , jadi kita akhiri saja tulisan ini, berikut foto-foto yang bisa kami sertakan.
|
View Merbabu Merapi Sumbing dari Sigandul
|
|
Merapi Merbabu Di Arah Timur Sigandul | | | |
Keterangan :
Letak Basecamp Sigandul Via Dadapan :
https://goo.gl/maps/PJsfJvhMPoy
HP 0815-7893-5887
Tracklog GPS Candiroto - Basecamp Sigandul Dadapan
Tracklog GPS Mendaki Gunung Si Gandul Via Dadapan
Tracklog GPS Mendaki Gunung Si Gandul Via Cemoro
Tracklog Pendakian Gunung di Indonesia
Posting Komentar untuk "Mendaki Gunung Sigandul Via Dadapan Wonoboyo Temanggung"
Posting Komentar