Siang di Bukit Penyesalan Menuju Plawang Sembalun
Setelah makan malam, minum kopi, kita masih sempat berbicang sebentar dengan temen-temen seputar cadangan air yang makin berkurang karena untuk masak. Ane sempatkan untuk bertanya sama teman yang sudah pernah naik Gunung Rinjani sebelumnya, ane sms Bakat Setiawan temen di Jawa yang pernah ke Rinjani, bertanya "Apakah di Pos 3 nanti ada mata air dan masih jauhkah Pos 3 ke Plawang Sembalun" ??
Jawabannya, coba cari mata air di Pos 3 yang selhternya terbuat dari kayu tepatnya di dekat pohon cemara yang tumbang. Kalau Pos 3 ke Plawang Sembalun masih sekitar 3 jam lagi.
Lama-lama rasa kantukpun datang, sambil cek suhu di termometer, ane tidak percaya, benar apa tidak kok suhu 5 derajad celcius tapi suhu di badan terasa biasa tidak terlalu dingin. Memang angin malam itu begitu tenang.
Akhirnya hari berganti, pagi pun menyapa dengan indah jingganya.
Sunrise di Suatu Tempat Sebelum Pos 3 Rinjani |
Selanjutnya sholat subuh, trus packing, alhamdulilah tas ane terasa agak ringan karena air sudah berkurang he he..,tapi perjalanan masih panjang, lewati bukit penyesalan yang terkenal buat capek stamina itu gimana kalau tidak bawa bekal air minum yang banyak??.
Misi selanjutnya di hari ke-2 pendakian ini adalah harus sampai di Plawang Sembalun dan menuju pos terakhir sebelum puncak yang dekat dengan mata air.
Kita akan melewati Pos 3 kemudian mendaki beberapa bukit, di setiap jalan kita berjumpa dengan pendaki yang lain, baik dari lokal maupun pendaki manca negara. Memang Rinjani tak sepi oleh pendaki.
Pos 3 Kayu Di Rinjani |
Pohon Cemara Yang Tumbang Di Pos 3 Kayu |
Di Pos 3 ini kita coba cari mata air, mencari ke bawah dekat dengan pohon cemara yang tumbang, ehh..nemunya cuma tissu, haduhh.... hati-hati kalau banyak tissu, ini jalur tissu, he he..
Sudahlah kita terus aja dengan bekal air yang tersisa ini, insyaallah cukup tuk bertahan sampai di Plawang.
Plawang Sembalun Masih Jauh......... |
Pos 3 dari Besi Gunung Rinjani |
Puncak Gunung Rinjani Kelihatan Dari Jauh |
Melewati bukit penyesalan, tidaklah menyesal seperti yang selama ini kami sangka. Karena puncak sudah kelihatan dan memang masih jauh, di tambah dengan informasi dari pendaki-pendaki lain, memang Plawang Sembalun juga masih jauh. Suasana Gunung Rinjani yang ramai dengan pendaki juga membuat kita nyantai aja, kadang harus bergantian memakai jalan saat berpapasan dengan pendaki yang lain. Banyak sekali pendaki dari manca negara, mereka kebanyakan memakai jasa porter untuk bawakan barang-barang dan logistik. Kita sempat ketemu dengan pendaki dari Jawa Timur, komunitas yang di dalamnya ada seorang laki-laki berusia 60 tahun. Cerita ini itu, sampai di ajari minta air untuk minum kepada para porter yang turun. Alhamdulilah, kadang para porter memberi air minum tanpa kita yang meminta, nikmati saja perjalanan ini.
Pemandangan Dari Atas Pos 3 |
Debu-debu berterbangan di tiap langkah kita, akhirnya sampai juga di Plawang Sembalun. Kira-kira waktu dzuhur kita baru sampai.
Plang Di Plawang Sembalun |
Edelwise Di Plawang Sembalun |
Camp di Plawang Sembalun |
Lama kita cari tempat yang pas untuk nge-camp, sebelah sini rame, sebelah situ bule, sebelah sana tidak ada tempat berlindung dari tiupan angin. Lama kita cuma lihat-lihat dan foto-foto terus ,akhirnya ane tidur juga, melepas capek.Sedangkan si matic dan ayub pergi ke mata air untuk ambil air dan sekalian berwudhu.
Mata Air Di Plawang Sembalun |
Cukup Terlindung Dari Terpaan Angin |
bersambung : Sore Hari Menunggu Sunset Di Plawang Sembalun
2 komentar untuk "Siang di Bukit Penyesalan Menuju Plawang Sembalun"